Kenapa sih Indonesia banyak utangnya??

-
  Akhir-akhir ini banyak yang membicarakan utang Indonesia.banyak suara yang terdengar,ada suara merdu ada juga suara sumbang.Sosial media menjadi tempat berita atau fakta yang tidak benar,makin mencuitlah opini yang tak pasti.
       
            Sebelum berlanjut lebih jauh lagi, apa itu utang? Utang adalah kewajiban yang dapat dinilai dengan uang yang harus dibayar.Banyak pertanyaan yang timbul kenapa suatu negara berutang.dibalik pertanyaan itu terdapat jawaban yang sudah pasti "Kebutuhan".Ibarat kita mau buka usaha kita gapunya modal pasti kita akan meminjamuang kepada Saudara,Kerabat,maupun Bank.Kebutuhan suatu negara khususnya Indonesia banyak sekali.Dimulai dari Pendidikan,Infrastruktur,Kesehetan dan yang lainnya.


            Dalam Berutang tentunya sebuah negara memilki perhitungan dan analisis.Jadi berutang itu ada strategi kalo tidak berstrategi negara pastinya akan merugi tadiya utang itu tujuan nya agar bermanfaat malah merugikan bagi bangsa sendiri baik untuk generasi sekarang maupun generasi Masa depan.Dalam hal masalah utang Indonesia banyak orang yang belum mengetahui fakta dan kebeneran sesungguhnya mengenai keadaan utang Indonesia.banyk yang suka menjustify dengan pendapat sendiri bahwa Indonesia banyak utangnya.


"Indonesia tukang utang"
"Utang mulu yang ditimbun tapi rakyat gak sejahtera"

Saya seringkali mendengar ucapan seperti itu.Dalam membahas suatu masalah kita tidak bisa melihat dari satu sisi saja.Kita harus melihatnya secara utuh.Jumlah Outstanding Utang Indonesia pada September 2017 adalah senilai Rp3,866.45 T.Rasio Utang Pemerintah Indonesia terhadap PDB adalah 28,6% masih dalam Rasio “Aman”.Tidak Seperti Indonesia Jepang memiliki rasio utang terhadap PDB Sebesar 120%,sehingga apabila kita menalar,maka jepanglah yang berada pada status bahaya karena utangnya saja melebihi PDB nya.Indonesia memilki fiscal rule yang disiplin yaitu pada UU 17 2003 Ps 12 Ayat 3 yang berbunyi Defisit Anggaran maksimal 3% dari PDB dan Outstanding Utang maksimal 60% dari PDB.Sehingga diupayakan dengan adanya Fiscal Rule tersebut Indonesia tidak kebobolan utang,dan berusaha untuk meminimalisir utang.



Untuk apa sih sebenarnya Utang Indonesia tersebut?Untuk Pembangunan Infrastruktur,Pendidikan,Kesehatan,Sektor Riil dan lainya. Utang itu baik selama digunakan untuk hal hal yang produktif,seperti Pembangunan Infrastruktur.Infrastruktur dapat meningkatan perekonomian karena tersedianya akses ke daerah daerah sehingga perekonomian semakin lancar.Hasil dari utang tersebut mungkin tidak bisa dinikmati langsung tapi akan dinikmati dalam beberapa dekade.Akan terjadi peningkatan perekonomian,peningkatan kualitas sumber daya manusia,layanan kesehatan,air bersih,dan harapan hidup manusia seiring dengan pembangunan Infrastruktur,Pendidikan,Sektor rill dan lainnya.Suatu saat tapi pasti Indonesia akan sejajar dengan bangsa lainnya.Karena setiap bangsa  memiliki proses pembangunan,inilah saatnya kita mulai membangun Indonesia dengan serius Supaya kita dapat memenuhi cita-cita para para pendahulu kita yang tertuang dalam UUD 1945
           

            .

 Soal Utang kita tidak bisa menyalahkan pemerintah yang selalu berutang.berutang karena ada alasannya,Investasi agar kedepannya Indonesia dapat maju,dikarenakan Investasi itu butuh modal yang besar,dan tidak bisa didanai langsung dari Indonesia sendiri maka pemerintah butuh pembiayaan dengan cara berhutang.Maka ubahlah mindset kita mengenai utang Indonesia,kita harus berpikir lebih kritis lebih kompleks akan suatu hal termasuk utang dengan melihatnya dari berbagai sisi.Kita tidak bisa memutuskan apa yang diperbuat pemerintah ,salah satunya Utang itu adalah sebuah kesalahan.Tapi itu timbul dikarenakan suatu alasan demi Kemajuan bangsa kedepannya.



Kita selaku warga negara harus mendukung dan mengawasi Pemerintah dalam rangka memajukan kehidupan bangsa,supaya sesuai dengan cita cita bapak-bapak pendahulu kita yang di amanatkan dalam UUD 1945.

 
   
     

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Belajar dengan Teknik Feynman

-
Pengalaman Belajar dengan   Teknik Feynman Versi : Fakhri Robi Aulia Belajar,mungkin sudah menjadi sebuah kebutuhan khususnya bagi yang sedang mengenyam pendidikan dimulai dari pendidikan Sekolah Dasar s.d. Perguruan Tinggi.Meskipun begitu,ketika kita dalam keadaan tidak sedang mengenyam pendidikan kita pun harus belajar.Ada sebuah pepatah ‘ Never Stop Learning cause Live Never Stop Teaching.Kira kira artinya adalah jangan pernah berhenti belajar karena hidup tak pernah bosan mengajarkan. Salah satu cara   menuntut ilmu adalah dengan belajar dengan belajar kita bisa menunaikan kewajiban kita khususnya sebagai muslim karena Rasullulah SAW bersabda Menuntut ilmu itu wajib bagi muslim laki-laki dan perempuan.Kira kira begitu bunyinya. Ada fadhilah dari mendalami ilmu sendiri yaitu Allah angkat mengangkat derajat orang orang berilmu.Tentunya itu sebuah janji Allah yang nyata. Setelah alasan yang benar kita temukan dalam menuntut ilmu selanjutnya adalah deng...
Baca selengkapnya

MEMAKSIMALKAN PROSES BELAJAR AGAR PAHAM SECARA KOMPREHENSIF

-
MEMAKSIMALKAN PROSES BELAJAR AGAR PAHAM SECARA KOMPREHENSIF Oleh :   Fakhri Robi Aulia Kita sudah tidak asing dengan kata ‘belajar’.Kata yang sering didenger oleh kita baik di strata sekolah dasar hingga perguruan tinggi.Belajar adalah kegiatan mempelajari sesuatu.Dengan belajar kita menjadi faham apa yang sebelumnya tidak dipahami.Disini tidak ada masalah,namun muncul masalah ketika kita sudah belajar tapi tidak maksimal dalam penyerapannya,melainkan kita dibuat makin bingung semakin dalam kita menggalinya.Ini jelas sebuah masalah. Mari kesampingkan dahulu determinan masalah-masalah yang timbul tersebut,tetapi langsung ke core dari masalah tersebut yaitu ‘solusi’ atau alternatif dari masalah tersebut.Solusi ini bersifat pengalaman pribadi saya.Tentunya perspektif orang berbeda beda,tapi mengesampingkan hal tersebut semoga solusi ini bisa bermanfaat. Berikut adalah solusinya : ·          Jangan batasi ruang diskusi...
Baca selengkapnya

Hikmah Perantauan

-
Hikmah Kala itu hari Rabu tanggal 22 Agustus 2018,hari Idul Adha.Idul Adha kali ini ada sesuatu yang berbeda,aku tidak berkumpul bersama keluarga,memang sedih,tapi apalah daya jarak yang jauh dan libur yang singkat yang memaksaku untuk bertahan di kota besar ini. Untungnya aku tidak terlalu sedih karena suasana di dekat kosanku serasa seperi rumah bagiku.Itu karena orang orangnya yang ramah dan mudah diajak bersosialisasi. Pengalaman yang berharga bagiku khususnya untuk bisa menjadi lebih mandiri dengan keadaanku saat ini,berpisah dari keluarga.Hembusan angin rumah pun semakin tak terasa dengan jarak aku dan keluarga yang semakin melebar. Namun ternyata doa orang orang pun tetap terasa meskipun beratus kilometer jauhnya.Dari dulu pun ternyata dunia itu memang sempit karena semua bisa didekatkan dengan doa hanya kita saja yang terlalu skeptis terhadap jarak-jarak yang membuat kita terasa jauh,ditambah dengan adanya koneksi internet dan smartphone yang membuat dunia terasa menj...
Baca selengkapnya